Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Allah sedang mengangkat derajat ustadz Khalid Basalamah melalui pertunjukan wayang yang di gelar di pondok pesantren

 Umar Alfaruk Ali  *Bismillah.....* .* *Hati² jika ingin mempermalukan‼️* *Penulis tidak menyangka bahwa pernyataan beliau beberapa hari yang lalu mengenai hukum wayang melahirkan kontra yang berbuntut panjang hingga hari ini dari berbagai pihak, tidak terkecuali dari seorang penggiat dakwah, Gus Miftah.* *Ketidaksetujuannya akan pernyataan ustaz Khalid basalamah mengenai wayang ia tunjukkan melalui pertunjukan wayang yang ia gelar bersama beberapa dalang di pondok pesantren miliknya.* *Namun, ironis cerita yang diangkat dalam pertunjukkan wayang tersebut justru sangat jauh dari pengajaran terhadap syiar dan nilai-nilai Islam kepada umat.* *Di dalam pertunjukkan wayang tersebut ditampilkan sebuah wayang yang dibuat mirip menyerupai ciri fisik ustaz Khalid basalamah. Bentuk wayang tersebut terlihat nampak memiliki bentuk yang menyerupai jenggot. Setahu penulis, bentuk asli dari wayang sejak dahulu itu tidak pernah dibuat memiliki jenggot, tidaklah hal ini terjadi setelah viralnya pernya

Sebagaimana Gaharu semakin di bakar maka semakin harum

Gambar
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم Ustadz Yani Fahriansyah.Lc Saya bersyukur adanya pementasan wayang basalamah. Dengan itu, ilmu, adab dan etika yang ditampilkan KHB -hafidzahullah- semakin tinggi menjulang, semakin bermartabat dan terhormat; sementara pementasan tsb menampilkan kerendahan adab. Sejatinya ocehan dan ejekan terhadap Sunnah di dalamnya adalah proklamir kemenangan Sunnah. Sungguh, ada saja cara Allah memperlihatkan para hamba-Nya mana mutiara dan mana sampah.  _____ Semoga Allah memberikan hidayah, taufik dan petunjuk-Nya. #bedakelasmemang #semoga Allaah Ta'ala menjaga memberkahi dan memuliakan Ust Khalid Basalamah & guru2 kita semua aamiin.

LARANGAN MENCELA DOSA MAKSIAT ORANG LAIN

Gambar
 Bismillaah LARANGAN MENCELA DOSA MAKSIAT ORANG LAIN Terkadang ada saudara kita yang melakukan dosa atau maksiat, kemudian menjadi bahan perbincangan atau ghibah. Padahal bisa jadi pelaku dosa tersebut sudah bertaubat dari dosa tersebut. Mengenai hal ini, mari kita perhatikan nasihat dari beberapa ulama, yaitu orang yang menjelek-jelekkan saudaranya yang sudah bertaubat dari dosa, bisa jadi dia akan melakukan dosa tersebut. [1] Misalnya ada teman kita yang ketahuan selingkuh atau berzina, maka kita pun heboh membicarakannya bahkan mencela serta terlalu banyak berkomentar dengan menerka-nerka saja. Hal ini sebaiknya dihindari, sikap muslim adalah diam, menasehati dengan cara empat mata, dan berharap kebaikan pada saudaranya terlebih ia sudah menyesal dan mengaku salah. Syaikh Al-Mubarakfuri menjelaskan, bisa jadi ia terjerumus dalam dosa yang sama karena ada faktor kagum terhadap dirinya sendiri, sombong dan mensucikan diri. Seolah dia berkata kamu kok bisa terjerumus dalam maksiat/dosa

SEMUA CINTA BUTUH BUKTI

Gambar
 🌼🌼 SEMUA CINTA BUTUH BUKTI 🌼🌼  Hakikat cinta pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah dengan mengikuti (ittiba’) setiap ajarannya dan mentaatinya.  Namun, yang terpenting bukanlah engkau mencintai Nabimu. Namun yang terpenting adalah bagaimana engkau bisa mendapatkan cinta nabimu.  Begitu pula, yang terpenting bukanlah engkau mencintai Allah. Namun yang terpenting adalah bagaimana engkau bisa dicintai-Nya.  Syarh ‘Aqidah Ath Thohawiyah, 20/2 Allah sendiri telah menjelaskan bahwa siapa pun yang mentaati Rasul-Nya berarti dia telah mentaati-Nya. Allah Ta’ala berfirman, مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا “Barangsiapa yang mentaati Rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (Qs. An-Nisa’: 80) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memerintahkan kita untuk berpegang teguh pada ajarannya. S

Berhenti Menghakimi - Intropeksi diri Sendiri Dahulu

Gambar
﷽ Introspeksi diri, Berhenti Menghakimi. Tahukah kamu apa pekerjaan yang paling mudah? Pekerjaan yang dianggap paling gampang yaitu, Menghakimi orang lain, Menilai keburukan orang lain, Menghitung cacat dan borok orang lain. Gampang kan? Untuk urusan ini, banyak orang bisa bepredikat “cum laude alias sempurna” Ibarat kata, jika disuruh “menguliti” aib orang lain bisa jadi tidak ada yang tertinggal sedikitpun. Nyatanya tidak semua tapi begitulah keadaan kebanyakan orang sekarang. Konon katanya, sebagian orang meyakini “menghitung cacat orang lain” sudah dianggap perbuatan yang menyenangkan bahkan sudah menjadi kebiasaan Ibarat sayur tanpa garam, katanya. Adrenalinnya mendadak bangkit jikalau urusannya tentang “ngomongin” orang. Apalagi terhadap orang yang tidak disukai. Sudah paling juara, kadang sampai lupa kalau punya agama. Kenapa sih bisa sampai begitu? Kenapa manusia mudah untuk menghakimi tapi sulit untuk introspeksi diri? Jawabanya karena orang tersebut penuh dengan prasangka bu